Senin, 25 November 2013

History Perjuangan Imadiklus (organisasi) 

Seiring dengan perkembangan zaman dan era globalisasi pada saat sekarang ini, pendidikan non formal atau yang lebih dikenal dengan nama pendidikan luar sekolah (PLS) mulai bebenah diri. Salah satu bentuk gebrakan dan perubahan yang diberikan adalah dengan membentuk Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah (IMADIKLUS). Imadiklus adalah suatu ikatan mahasiswa pendidikan luar sekolah se-Indonesia dimana setiap kegiatan yang dilaksanakan bersifat nasional sehingga mampu membuktikan eksistensi mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah dimata nasional dan internasional.
Tujuan dari IMADIKLUS adalah membentuk persatuan mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Se- Indonesia yang mampu membuktikan eksistensi Pendidikan Luar Sekolah di Indonesia pada khususnya dan dunia internasional pada umumnya. Disamping itu IMADIKLUS juga berfungsi sebagai berikut:
1. Wadah diskusi seluruh elemen mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
2. Wadah pengembangan IPTEK
3. Wadah pengembangan dan pengaplikasian visi dan misi gerakan gerakan mahasiswa
4. Wadah penyaluran aspirasi pemberdayaan dan persatuan mahasiswa PLS
5. Wadah pengabdian kepada masyarakat
6. Wadah pengembangan bakat minat
Pada tanggal 23-26 Juni 2008 Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Se-Indonesia mengadakan acara Kongres & Seminar Nasional IMADIKLUS 2008, yang diadakan Oleh HMJPLS Universitas Negeri Malang (UM). Acara Kongres dan Seminar IMADIKLUS ini bertempat di PKBM ZAM-ZAM, jalan Cakaleng No. 128 Polowijen Kecamatan Blimbing, Malang Jawa Timur.
Adapun peserta yang mengikuti Kongres dan Seminar Nasional IMADIKLUS ini terdiri dari 12 Universitas yang ada di Indonesia diantaranya dari Universitas Negeri padang (UNP) diwakili oleh; Ramandha Ade, Alpin Doni Mitra dan Aksul Dewi Fikra, dari Universitas Bengkulu (UNIB) diwakili oleh Santoso, selanjutnya Yeni dkk (UM), Dewi dkk (UNNES), Ade Haris, Ahmad dkk (UPI), Dian dkk (UNPATI), Agung Perbowo, Juni Rizki dkk (UNESA), Ilmar, Ria, dkk (UNM), Marselina dkk (UNDANA), Lia dkk (UNEJ), Rifky dkk (UNY), Nani, Umex, Ahmad dkk (UNTIRTA) dan Zul (UNG).
Acara Kongres & Seminar Nasional IMADIKLUS 2008, dihadiri oleh Ketua Jurusan PLS Universitas Negeri Malang(UM), dosen-dosen PLS UM dan pemateri di sampaikan oleh Dirjend. Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) yaitu Prof.H.M.Shaleh Marzuki, M.Ed. Adapun tema dari Seminar Nasional IMADIKLUS 2008 ini yaitu "Revitalisasi Program Pendidikan Luar Sekolah", yang artinya bahwa pendidikan luar sekolah yang sekarang dikenal dengan pendidikan nonformal kembali menjadi amat sangat penting bagi masyarakat yang memerlukan pendidikan dan tidak terlayani oleh pendidikan formal (sekolah).

Susunan Pengurus Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Se-Indonesia (IMADIKLUS)

Ketua : Agung Perbowo (UNESA)
Wakil Ketua : Ilmar (UNM)
Sekretaris Umum : Juni Rizki (UNESA)
Bendahara : Marselina (UNDANA)

DEWAN PENASEHAT ORGANISASI :
1. Wilayah 1 : Yeni (UM)
2. Wilayah 2 : Dewi (UNNES)
3. Wilayah 3 : Ade Haris (UPI)
4. Wilayah 4 : Santoso (UNIB)
5. Wilayah 5 : Dian (UNPATI)

Koordinator Wilayah :
1. Korwil 1 : Lia (UNEJ)
2. Korwil 2 : Rifky (UNY)
3. Korwil 3 : Nani (UNTIRTA)
4. Korwil 4 : Dony (UNP)
5. Korwil 5 : Zul (UNG)

Sekilas Tentang IMADIKLUS

Bahwa mahasiswa sebagai agen of change, control society, moral force di masyarakat maka perlunya wadah organisasi yang kondusif bagi pengembangan wawasan dan peningkatan kecendikiawanan serta integritas kepribadian mahasiswa demi terciptanya sarjana yang kreatif, inovatif dan profesional. Oleh karena itu, mahasiswa bertekad memberikan dharma baktinya untuk mewujudkan nilai-nilai luhur yang berdasarkan atas dasar keyakinan beragama, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Imadiklus adalah suatu ikatan mahasiswa pendidikan luar sekolah se-
Indonesia dimana setiap kegiatan yang dilaksanakan bersifat nasional sehingga mampu membuktikan eksistensi mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah dimata nasional dan internasional. Dengan Ridho dan hidayah dari Tuhan Yang Maha Esa, maka akan terbentuk keyakinan dalam mencapai tujuan yang telah disebutkan di atas sehingga akan mewujudkan pergerakan-pergerakan yang terencana, teratur dan terarah. Dengan kebijaksanaan ini mahasiswa PLS se-Indonesia membentuk Anggaran Dasar Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah.

Selasa, 12 Mei 2009

Dicari: Para Pejuang Pendidikan Luar Sekolah

Merujuk pada Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 pasal 13 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, pendidikan non formal dan pendidikan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Pendidikan formal dikenal dengan pendidikan persekolahan, pendidikan informal dikenal dengan pendidikan keluarga. Sedangkan pendidikan non formal dikenal dengan pendidikan masyarakat (pendidikan luar sekolah).
Pendidikan non formal atau dulunya lebih dikenal dengan sebutan pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang pertama hadir di dunia ini. Hal ini terlihat dari banyak/luasnya sasaran dari pendidikan non formal ini. Tidak tanggung-tanggung sasaran dari pendidikan non formal ini mulai dari Anak Usia Dini (AUD) sampai kepada orang lanjut usia (Lansia).
Apabila kita bayangkan berapa banyak jumlah program pendidikan dan keterampilan yang diberikan kepada sasaran tersebut ?
Memperhatikan banyak/luasnya sasaran dari pendidikan nonformal ini, seharusnya menjadi perhatian yang ekstra dan bahkan yang utama baik dari pihak pemerintah, kalangan pendidikan atau masyarakat. Tetapi realita dilapangan pendidikan non formal ini masih termarginalkan. Padahal peran pendidikan non formal ini sangat vital bagi masyarakat yang membutuhkan pendidikan dan keterampilan serta tidak terlayani oleh pendidikan formal (sekolah) karena berbagai keterbatasan seperti; keterbatasan ekonomi, sosial, waktu, kesempatan maupun geografi daerah (bagi daerah terpencil).
Betapa mirisnya kita melihat kenyataan ini. Oleh karena itu sangat penting dibutuhkan para pejuang pendidikan non formal, yang akan memperjuangkan betapa urgennya pendidikan non formal ini bagai masyarakat. Diharapkan dengan banyaknya para pejuang pendidikan non formal dapat membuat gebrakan baru di dunia pendidikan khususnya pendidikan luar sekolah. Sehingga dapat membuka kesempatan belajar kepada seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan layanan belajar dan tidak mempunyai kesempatan belajar pada pendidikan formal (sekolah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar